Subnetting IPv4 Metode VLSM

 SUBNETTING


Subnet awalnya dirancang untuk mengatasi kekurangan alamat IP melalui Internet. Teknik ini bisa memecah network terlalu besar dan ribet menjadi network kecil-kecil dengan nama baru yang lebih mudah diatur. Subnetting ini sayangnya tidak bisa asal digunakan. Subnetting hanya cocok untuk dilakukan pada IP Address kelas tertentu. Pengertian subnetting adalah strategi yang digunakan untuk memisahkan satu jaringan fisik menjadi lebih dari satu sub-jaringan logis yang lebih kecil (subnet). Alamat IP mencakup segmen jaringan dan segmen host.


Subnet dirancang dengan menerima bit dari bagian host alamat IP dan menggunakan bit-bit ini untuk menetapkan sejumlah sub-jaringan yang lebih kecil di dalam jaringan asli. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatasi oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B dan C yang sudah di atur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis kebutuhan Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP address yang mewakili network ID dan bagian mana yang mewakili host ID. Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia : 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B dan 24 bit untuk kelas C.


VLSM


VLSM atau variable length subnet mask adalah jenis perhitungan subnetting dimana panjang subnet mask yang kita berikan akan disesuikan dengan banyaknya jumlah host di setiap subnet tersebut.

VLSM: variable length subnet mask. Kebalikannya, sebuah network yang kita subnet, menghasilkan subnet-subnet yang berbeda panjang subnet masknya antara subnet satu dengan yang lain.


CARA MENGHITUNG VLSM 


2. Keuntungan Menggunakan VLSM

Perlu saya sampaikan, antara VLSM dan FLSM, tidak ada yang lebih baik. Semuanya tergantung design jaringan yang kita buat.


Jaringan LAN enterprise A dengan kelas A address: 10.0.0.0/8.

Punya beberapa site, site A, site B, site C, dan seterusnya.

Dari global ip space 10.0.0.0/8 tadi disubnet menjadi beberapa site menggunakan FLSM (biasanya).

Tapi tiap site, mereka pasti akan membuat subnet untuk network mereka.

Nah subnet tiap site didesign dengan VLSM. 

Okay, perlahan nanti akan kamu lihat design jaringan yang saya sebutkan diatas. Dibawah nanti akan saya berikan salah satu contohnya.


Sekarang pertanyaannya, kenapa VLSM itu diperlukan?


Perhatikan topologi yang udah kita bahas diatas.


Maka pertanyaannya kita balik: “untuk apa network point-to-point menggunakan /26?”


Jumlah host yang dibutuhkan kan cuma 2, berarti terbuang sebanyak 60 ip address. Sayang banget kan???


… nantinya akan menjadi masalah, ketika network sudah routed, ternyata ip address kurang. Karena tidak segampang itu mengubah skema pengelamatan jaringan yang sudah live.


Semuanya harus diganti, routing diubah, alamat-alamat server akan diubah, ribet. Maka sangat penting mengalokasikan subnet mask yang sesuai untuk tiap subnetwork. 


3. Cara Menghitung VLSM

Menghitung VLSM ga susah! Kecuali kamu benar-benar tidak mengikuti bab ip addressing ini dari awal.


Subnet dihitung dari kebutuhan host terbesar. (Kebutuhan hostnya diurutkan)

Jika FLSM, masalah selesai. Semua network dikasih sama panjang.

Tapi di VLSM, tiap subnet akan dihitung lagi.

Networknya mengikuti dari subnet yang sudah dihitung sebelumnya. 

Kita kembali ke topologi diatas. Jika didesign dengan VLSM, maka hasilnya kira-kira seperti ini.


Satu-satu dulu deh.


a. Perhitungan VLSM dasar

Contoh soal vlsm dasar

Gambar 5: Menghitung VLSM (A)

Network tadi akan kita urutkan terlebih dahulu:


Workstation LAN, paling banyak, yaitu 50 host. Menggunakan /26 dengan alamat network 192.168.10.0/26.

Server-LAN, kedua, ada 12 host. Menggunakan /28 (karena punya 14 valid host). Dengan alamat network 192.168.10.64/28.

Point-to-point WAN, terakhir, cuma ada 2 host, cukup dengan /30. Dengan alamat network 192.168.10.80/30. 

Kalau ada network lagi, berarti bisa pakai network mulai dari 192.168.10.84 (akhir dari network point to point WAN).

Nah, tidak ada bedanya (perhitungannya). Cuma beda pengalokasian saja. 


Karena di VLSM, sisa network jadi banyak, lihat di topologi block hijau, yaitu sisa alamat ip yang bisa digunakan (Bisa disubnet lagi). 


(Kamu akan sulit memahami sisa ip address diatas kalau belum paham range host valid tiap slash subnet).


b. Perhitungan VLSM lanjutan

Design yang kita buat diatas masih sedikit kurang efektif. (Tapi kalau ada soal seperti ini, jawaban diatas udah paling bener). 


Kita tidak sedang belajar untuk menjawab soal perhitungan VLSM, tapi teknik skema pengalamatan jaringan. Kalau mau belajar perhitungan dasar subnetting silakan balik ke bab sebelumnya.


Okay, ini cara yang lebih baik.


Kita kan butuh 3 network. Punya space address 192.168.10.0/24

Hitung dari turunan /24, yaitu /25, 26, dan seterusnya. 

Kalau /25, kita bisa bagi 2, kalau /26 kita bisa bagi 4, kalau /27, kita bisa bagi 8, dan seterusnya.

Tapi LAN workstation ga mungkin dikasih dibawah /26, karena butuh paling tidak 50 host.

Jadinya perhitungan kita ubah seperti ini :


Space address 192.168.10.0/24 tadi kita pecah jadi 2 block subnet besar, masing-masing /25.

Workstation LAN: 192.168.10.0/25

Server LAN dan WAN: 192.168.10.128/25

Server LAN dan WAN kita pisahkan lagi dari total ip space 192.168.10.128/25.

Server LAN: 192.168.10.128/26

WAN: 192.168.10.192/26


Alasan kenapa dibuat seperti itu, ya jawabannya adalah efisiensi routing kedepannya. Alokasi subnet tidak lompat-lompat. 


Ini intinya: bagilah global space ip address dengan FLSM menjadi sedikit jumlah network besar, lalu VLSM subnet-subnet tersebut untuk membentuk network yang lebih kecil setiapnya.


c. Pengalokasian sisa ip address

Mulai sekaran, kalau ada yang nanya “bagus VLSM atau FLSM?”. Jawab saja, “engga ada”. Ga bisa dibandingkan. Pertama, pakei FLSM untuk subnet besar, selanjutnya subnet besar itu disubnet lagi sesuai kebutuhan host dengan VLSM.


4. Design Subnet yang Efektif dengan VLSM dan FLSM

Kalau kamu masih ingat dengan tahapan membuat subnet yang kita bahas di bab sebelumnya, maka design yang kita buat diatas juga masih belum sempurna.


Disana sudah dijelaskan bahwa ketika membuat subnet:


Bedakan network LAN dan WAN

Bisa dengan 1 kelas ip, asal jauh jaraknya

… atau bedakan kelas ip addressnya. 

Kalau kamu perhatikan topologi yang kita bahas tadi. Permasalahan alokasi ip address disebabkan karena kita menggabungkan alokasi untuk network LAN dan network point-to-point WAN.


Jadinya kepotong, ya kan.


Jujur saya katakan, kalau kamu mengerjakan lab exploration CCNA, disana kamu akan banyak sekali melihat skema ip address untuk jaringan yang luas, skala enterprise.


DAFTAR PUSTAKA

_____. 2020. Panduan Subnetting dan Subnet Mask : Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya https://idcloudhost.com/panduan-subnetting-dan-subnet-mask-pengertian-fungsi-dan-tujuannya/#:~:text=Terdapat%20dua%20hal%20yang%20tentu,dengan%20ukuran%20yang%20lebih%20kecil. di akses pada 06 februari 2021 pukul 15.03


fathurhoho. 2020. VLSM atau Variable Length Subnet Mask https://ngonfig.net/vlsm.html di akses pada 06 februari pukul 15.03


Comments

Popular posts from this blog

Lisensi Dan Level Mikrotik CHR

Jenis-Jenis Mikrotik

Perangkat Keras Komputer Desktop dan Server